Berita DewanBerita UmumKomisiKunjungan Kerja

Optimalkan Pajak Air Permukaan, Komisi II Rakor dengan Stakeholder Tabalong dan Balangan

Tabalong – Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan melaksanakan Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait Optimalisasi Pajak Air Permukaan di Aula Pendopo Bersinar, Kamis (22/10) pagi.

Rakor yang dihadiri dari beberapa Instansi dan Perusahaan terkait, yaitu Bupati Tabalong yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Drs. H. Abdul Muthalib Sangadji, M. Si Kasi Pendapatan Lainnya pada Uppd Tanjung selaku Panitia Pelaksana Rakor Miftah Ridha Anshari M. Eng, Tim Teknis Optimalisasi Pajak Bakeuda Prov. Kalsel beserta jajaran Uppd Tanjung dan Balangan, Pemkab Tabalong melalui Badan Pendapatan Daerah Tim Perizinan dari Dinas Penanaman Terpadu Satu Pintu (DPTSP), dan Pemkab Balangan.

“Rakor hari ini mengacu pada Keputusan Gubernur Kalsel tahun 2021 tentang Tim Teknis Optimalisasi Pajak Air Permukaan, Surat Ketua DPRD Kalsel Tahun 2022 tentang Koordinasi Optimalisasi Pajak Air Permukaan Di Kab Tabalong, Pihak pusat menginformasikan untuk menargetkan pengotimalan pajak ini untuk tahun depan”. Ucap Miftah

Disambung oleh Sekda Tabalong, Berdasarkan undang-undang, Pajak Air Permukaan (PAP)
adalah pajak atas pengambilan pemanfaatan air
permukaan yang masuk kedalam salah satu sendi pendapatan daerah, oleh karena itu melalui kegiatan ini Pemkab Tabalong melalui pimpinan SKPD, Camat dan Kepala Desa yang berkaitan langsung dengan pengelolaan pendapatan asli daerah untuk mengikuti secara serius dalam hal ini. Melalui sinkronisasi pada hari ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa strategi yang tepat dalam memungut pajak air permukaan di Kabupaten Tabalong, karena potensinya lumayan besar yang dapat memberi kontribusi maksimal dalam pendapatan
daerah. Selain itu, terkait dengan pajak, tentunya wajib pajak saat ini juga sangat menginginkan pelayanan yang cepat dan mudah. Maka sudah saatnya pelayanan bisa memanfaatkan perkembangan teknologi. Tentunya hal ini dilakukan dapat mempercepat dan mempermudah urusan-urusan pelayanan publik, sehingga masyarakat merasa terlayani.

“Pajak Air Permukaan merupakan salah satu pendapatan daerah yang tidak kalah penting guna membiayai penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Sehingga pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak ini diharapkan dapat mendorong semua sektor untuk mengoptimalkan Pendapatan Pajak Air Permukaan. Pajak Air Permukaan sangat besar, hanya saja bagaimana kita bisa menggandeng perusahaan yang terlibat agar bisa terbuka dan jujur terhadap penggunaan air itu sendiri.” tegas Sangadji.

“Ada beberapa point yg didapat yaitu persamaan persepsi baku mutu air, peralatan dan volume airnnya. Secara general semua pihak yang terkait telah menyatukan persepsinya hari ini dan harapannya koordinasi dan pemasukan mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah pusat”. Singkat Nor Fajeri

“Antusias stakeholder hari ini sangat mendukung untuk kemajuannya pajak air permukaan tersebut agar pendapatan meningkat. Dan ada beberapa stakeholder yang belum memahami tentang hal ini, ini salah satu tantangan kedepan bagi tim koordinasi untuk menyampaikan hal ini lebih lanjut “. Tambah Iskandar

Setelah Rakor, rombongan lanjut memantau ke PLTU PT. Tanjung Power Indonesia. Di sambut langsung oleh Supervisor External Relationship PLTU PT TPI, Ikroman. Pada paparan singkat kerja teknis PLTU oleh Derry, menjelaskan perusahaan ini menggunakan sumber air dari WARA Pit sebagai bahan baku air untuk menghasilkan uap/steam sebagai penggerak turbin uap yang dikopel (Sistem Gaya Dengan Momen Yang Dihasilkan Tetapi Tidak Ada Gaya Yang Dihasilkan, Efeknya adalah membuat rotasi tanpa translasi) dengan Generator untuk menghasilkan listrik dan berfungsi juga untuk pendinginan kompresor.

“Tanjung Power Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pasokan listrik di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan pembangkit listrik ini akan menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara sekaligus proyek pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler batu bara Ultra-Supercritical (USC) pulverized yang ramah lingkungan, rendah emisi, dan sangat efisien”. Tambah Derry

Pada akhir acara, rombongan memantau langsung cara kerja PLTU ini dilapangan dan ditutup dengan foto bersama dengan jajaran PLTU PT. TPI tersebut.