Komisi IV Pantau Kesiapan PTM Sekolah Di Kabupaten Tabalong
Tanjung – Seiring kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi pelajar di tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas, serta sederajat, yang rencananya akan dimulai pada tahun ajaran baru bulan Juli 2021 mendatang, Anggota DPRD Provinsi Kalimatan Selatan khususnya Komisi IV terus menggali informasi, masukan, saran dan pendapat terkait pelaksanaan PTM sekolah tersebut.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Komisi IV Firman Yusi saat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, kamis (10/6). Dirinya mangatakan, kunjungan ini untuk melihat dari dekat kesiapan pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota beserta jajarannya dalam rangka pelaksanaan PTM di tahun ajaran baru ini.
“Kira ingin melihat dan mendengar langsung kesiapan pemerintah daerah (disdik) dalam mempersiapkan penerapan protokol kesehatan covid-19 di sekolah yang akan melaksanakan PTM ini. Termasuk menggali informasi terhadap kendala yang dihadapi,” ujarnya.
Lebih jauh politikus dari fraksi PKS Dapil 5 ini menambahkan, kita juga menggali pengalaman sekolah yang telah pelaksanakan PTM yang nantinya akan jadi catatan-catatan penting bagi Komisi IV dalam rangka merumuskan metode pembelajaran yang tepat bagi anak didik kita agar mereka bisa tetap belajar di sekolah namun juga aman dan selamat dari ancaman penularan covid-19.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong H. Mahdi Noor mengatakan, jauh sebelum rencana pemerintah memberlakukan PTM sekolah, pihaknya sejak bulan januari lalu hingga sekarang sudah melakukan metode pembelajaran tersebut di beberapa sekolah dengan meminta ijin kepada Bupati Tabalong. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan sumberdaya manusia Tabalong yang unggul untuk mempersiapkan Tabalong sebagai pintu depan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimatan Timur yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
“PTM kita lakukan tidak setiap hari tapi terbatas hanya untuk pelajaran yang sulit dan memerlukan penjelasan langsung dari guru kepada murid. Selebihnya kita tetap melaksanakan pembelajaran menggunakan daring”, tandasnya. (timhumasdprdkalsel/mrh)