Berita DewanBerita UmumKomisiKunjungan Kerja

Komisi IV Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Anak di Tanah Laut

Pelaihari – Vaksinasi anak berumur 6-11 tahun telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2021 lalu, guna melindungi anak dari bahayanya gejala Covid-19. Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan turun langsung memantau bagaimana perkembangan vaksinasi Covid-19 untuk anak tersebut di Puskesmas Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut (31/1).

Kepala Puskesmas Bati-Bati, Widuri Ratna Wulan, SK.p. menyebutkan bahwa vaksinasi untuk anak belum memenuhi target. Hal ini disebabkan banyaknya orang tua yang tidak bersedia anaknya divaksin. Maraknya hoax negatif yang beredar di media sosial tentang vaksin ini turut andil dalam memengaruhi pola pikir masyarakat. “Medsos sangat berpengaruh. Banyak orang tua yang termakan hoax, contohnya kalau anak divaksin nanti malah jadi sakit,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, sekretaris Komisi IV, Firman Yusi, S.P. mengatakan bahwa sebaiknya digelar kampanye positif perihal vaksinasi oleh dinas terkait. “Mungkin kami bisa mendorong Diskominfo provinsi dan kabupaten untuk bisa menyelenggarakan bazar perihal kampanye positif vaksin,” sebutnya.

Selain media sosial, banyaknya anak yang tidak lulus screening kesehatan juga menjadi faktor penyebab tidak tercapainya target. “Sebelum divaksin, kami form screening dulu anak-anaknya. Kalau sehat, lanjut vaksin. Kalau tidak, terpaksa ditunda. Kebanyakan anak-anaknya mengalami batuk pilek, sedangkan sebelum divaksin itu satu minggu anaknya harus dalam keadaan sehat,” tambahnya.

Salah satu dokter yang bertugas di Pukesmas Bati-Bati, Dr. Hj. Endah Ressia Dewi, mengatakan bahwa anak-anak memang lebih kuat terhadap virus Covid-19. Walau demikian, anak bisa menjadi media penengah dalam penularannya. “Misalnya di rumahnya ada neneknya, ada bayi, mereka tertular, mereka yang lebih lemah bisa bergejala berat. Itulah sebabnya vaksin pada anak sangat penting,” jelasnya.