Berita DewanBerita UmumPimpinan DewanWasbang

Hj. Mariana Pupuk Semangat Persatuan dan Jaga Nilai–Nilai Pancasila di Desa Sekapuk

Tanah Bumbu – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimanran Selatan (Kalsel) Hj. Mariana, S. AB., M. M bersama belasan warga Desa Sekapuk, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, kembali mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga nilai-nilai pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikannya melalui Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi pancasila dengan tema “Pancasila dan Semangat Persatuan” dirumah salah satu warga setempat. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan untuk menguatkan nilai – nilai Pancasila dan Persatuan Indonesia serta memperkuat kembali toleransi antar umat beragama. Selasa (09/01) Pagi.

Hj. Ana sapaan akrabnya, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merapatkan barisan dan memperkuat persatuan dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain didunia, sehingga bangsa Indonesia tetap maju dan tetap ada sepanjang zaman. “Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, Kita semua bersaudara satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan”, ucap Politisi Gerindra itu.

Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan ini juga mendatangkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tanah Bumbu Halidie, S. A. P, M. M. Ia menuturkan, Pancasila dapat menyatukan keberagaman etnis Budaya dan Agama, contonya seperti Gereja dan Mesjid yang saling berdampingan.

“Kalau hari Jum’at, halaman gereja itu jadi tempat parkir bagi umat muslim. Begitu pun sebaliknya ketika hari minggu, halaman mesjid menjadi tempat parkir bagi pengunjung gereja. Saling bahu membahu dan saling menjaga”, tutur Sekretaris Bakesbangpol itu

Oleh karenanya, Pancasila sebagai alat pemersatu hendaknya dijadikan etos bangsa dan media untuk merajut kembali persatuan bangsa, mengeratkan hubungan antar agama dan antar etnis di tengah gencarnya pengaruh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa.