Dewan Minta Serius Agar Jembatan Pulau Laut Tidak Mangkrak
Dewan Minta Serius Agar Jembatan Pulau Laut Tidak Mangkrak
Banjarmasin,
Wakil rakyat di tingkat provinsi, meminta pihak berkompetan dalam hal ini pihak kabupaten tetap komit dan serius berjuang agar rencana pembangunan jembatan panjang yang menghubungkan daratan Kalimantan dan daratan Pulau Laut dapat terus berjalan dan tidak terbengkalai.
Permintaan agar serius itu cukup beralasan. Pasalnya saat rombongan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, meninjau pembangunan mega proyek yang sumber pendanaan secara sharing itu, dinilai mangkrang. Terutama pada pengerjaan bangunan bidang ‘penghubung’ jembatan di titik daratan Kabupaten Kotabaru. “ pengerjaan fisik bangunan penghubung disitu mangkrak. Ini harus cepat dicari solusi dan diselesaikan,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kalsel. Ismail Hidayat. di Banjarmasin, Kamis (8/1)
Dari pantauan dilokasi diketahui penyebab mangkrak atau terhentinya pembangunan badan penghubung di titik Tanjung Serdang Kotabaru itu disebabkan lahan tanah yang belum clear dibebaskan oleh pemkab setempat.
“ Ini harus jadi perhatian serius. Sebab, tertundanya itu bisa berdampak lambatnya memperoleh rekomendasi dari komisi keselamatan jembatan panjang,” kata dia.
Jika dilihat perkembanganya lanjut Ismail Hidayat, pada titik penghubung di Tanah Merah Batulicin pembangunnya sudah berjalan sesuai tanpa ada hambatan.
“ jadi yang kita maksud ini, supaya semua terus komit dan berjuang. Jika ada kendala seperti lahan yang belum dibebaskan sesegeranya dituntaskan, sehingga tidak menghambat.,” tegasnya.
Tepisah, Kepala PUPERA Prov Kalsel, melalui Kabid Jalan dan Jembatan. H Makmur dikonfirmasi, mengaku enggan berkomentar tentang lahan tanah proyek yang belum dibebaskan. “ Silahkan tanya sama pihakn kabupetan aja, karena itu urusan Kotabaru,” jawabnya melalui telepon
Sedang sekdakab Kotabaru, Said Akhmad Assegap coba dikontak, namun telepon selular miliknya tidak aktif.
Seperti diketahui, nasib keberlangsungan mega proyek Jembatan berukuran panjang 6,475 meter bernilai 3,6 triliun rupiah itu hingga sekarang masih menunggu turunnya rekomendasi Komisi Keselamata Jembatan Panjang.
Sedang pembangunnnya dimulai sejak 2015 dan dijadwal rampung 2019 mendatang. (*)