Cari Solusi Nasib Terminal Tipe C di Batola,
Dewan Kawal Rencana Kajian Dishub
Batola – Transportasi tak sesederhana hanya untuk mobilitas manusia sehari-hari, lebih dari itu transportasi merupakan urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, ia berfungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Jaringan transportasi memudahkan pendistribusian barang dan jasa (manusia), sehingga dapat meningkatkan interaksi antarwilayah yang menyebabkan potensi wilayah tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Hal tersebut sangat disadari oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), oleh karena itu pada Jum’at (17/2), Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H. Gusti Abidinsyah, S.Sos., MM., bersama anggota Komisi III lainnya lakukan monitoring dan evaluasi (monev) terminal di Kabupaten Barito Kuala yang kondisinya sudah tidak layak, “Kami monitoring terminal tipe C yang sekarang kondisinya cukup memprihatinkan. Informasi dari kawan-kawan sopir, pernah dalam satu hari itu cuman satu saja, yang berangkat itu pun tidak full, itu yang menjadi perhatian kita,” jelas Abidinsyah.
Hal tersebut diamini oleh para sopir, dimana kini aktivitas terminal angkutan umum di Kabupaten Barito Kuala sepi karena kurang diminati masyarakat. Hanya ada satu dua unit angkutan umum yang terparkir menunggu penumpang, itupun dalam sehari kadang tidak berangkat sebab tidak ada penumpang, “Sepi mungkin karena sekarang sudah ada jasa travel yang lebih nyaman, travel kan mengantar sampai rumah, kami hanya antar terminal saja. Kondisi armada kami juga sudah tua dan tidak bagus,” ucap salah satu sopir di Terminal Handil Bakti.
Komisi III yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini berkomitmen untuk mencarikan solusi terkait permasalahan terminal tersebut. Namun untuk mendapatkan solusi yang efisien dibutuhkan sejumlah data, kemudian harus segera dilanjutkan ke penganggaran agar solusi yang sudah didapatkan tidak hanya sekedar wacana, “Rencananya kita akan adakan RDP dengan Dinas Perhubungan, sekaligus kita akan memantau rencana penelitian dari pihak DISHUB, jadi akan disurvey secara konferehensif, akan diteliti apakah memungkinkan masih tetap dipakai atau jalurnya akan dipindahkan,” pungkas Abidinsyah.