Wakil Rakyat “Rumah Banjar”, Berharap Gekrafs Mampu Dorong Perkembangan Ekraf Kalsel di Era Digital
Banjarmasin – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengurusi ekonomi dan keuangan berharap ekonomi kreatif di Banua mampu berkembang di era digital yang penuh persaingan.
Hal itu diutarakan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, Imam Suprastowo pada saat melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kalsel pada Rabu, (18/10) pagi.
Dalam kesempatan itu, ia menyambut baik kedatangan DPW Gekrafs Kalsel yang dinakhodai oleh Andi Firti tersebut. Menurutnya, Gekrafs ini memiliki peranan besar dalam mendorong para pekerja kreatif Banua untuk bisa bersaing di kancah nasional hingga internasional.
“Gekraf ini harus didukung dan berkolaborasi dengan semua dinas. Sehingga, bisa bergerak bersama di era global dengan persaingan yang sangat ketat ini,” harap politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tersebut.
Ketua Gekrafs Kalsel, Andi Fitri, menjelaskan bahwa strategi pembangunan ekonomi kreatif di Banua harus mencakup tiga hal, yakni kolaborasi kreatif, tradisional budaya dan digitalisasi. Sehingga tiga hal tersebut harus dimaksimalkan untuk mencapai majunya ekraf di Kalsel.
“Potensi pariwisata di Kalsel ini cukup mumpuni. Karena itu, kami akan mendorong pariwisata berbasis budaya. Seperti di Loksado Hulu Sungai Selatan, Desa Barikin di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan di daerah-daerah lain,” ujar Andi Fitri.
Anggota Komisi II, H. Burhanuddin, S.Sos., M.Pd. memberi masukan yang cukup menarik berkenaan dengan pariwisata yang cukup potensial di Kalsel. Yaitu, wisata religi. Menurut politisi Partai Golkar itu, sangat banyak titik-titik wisata religi di Kalsel di sejumlah daerah di Kalsel.
“Kalau kita bicara tentang hal yang paling berpotensi di Kalsel ialah wisata religi. Hampir di sejumlah daerah di Kalsel memiliki tempat-tempat wisata religi. Hal ini, menurut saya juga harus menjadi perhatian kita,” ucap H. Burhanuddin.