Berita DewanBerita UmumWasbang

Syarifah Rugayah Ajak Masyarakat Desa Penyambaran Bangun Masyarakat Bhinneka

Banjar – Tingginya potensi konflik, merupakan konsekuensi dari kehidupan masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. Alih-alih hanyar sekedar disadari atau dihindari, jauh lebih penting agar konflik-konflik tersebut dihadapi dan ditangani. Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Syarifah Rugayah, S.E., dalam kegiatan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila di Desa Penyambaran, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Selasa (14/2) siang.

“Realitas kita sebagai bangsa yang majemuk, beragam, ada 740 suku dengan beragam bangsa. Tentu akan rawan konflik. Setelah adanya konflik, bisa saja ikatan bangsa kita semakin erat, asalkan kita mau belajar dari konflik yang telah terjadi,” ucap Syarifah Rugayah.

Kemudian bagaimana cara mengatasi konflik, Syarifah Rugayah mengajak masyarakat untuk membangun masyarakat bhinneka yang menjaga persatuan. Untuk mewujudkannya, komunikasi adalah cara ampuh untuk menjaga solidaritas masyarakat.

“Komunikasi antar warga dapat menyempurnakan cara pandang kita. Bagaimana mengelola perbedaan itu agar menjadi hal yang produktif, gotong royong dan saling membantu. Pentingnya menyeragamkan cara pandang agar seiring dengan tujuan bersama.” tutur politisi Golkar ini.

Sebagai penutup, Syarifah Rugayah menginginkan masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan untuk mencapai keseragaman dalam keberagaman.

Dalam sosialisasi ini juga turut hadir sebagai narasumber akademisi Dr. Wahyudi Rifani, M.Pd.I dan Mery Rosianti, SH.