Berita DewanBerita UmumWasbang

Sosialisasikan Wasbang di Kotabaru, Yani Helmi Ajak Generasi Millenial Untuk Perkokoh Bangsa dan Negara

KOTABARU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, Muhammad Yani Helmi, menginginkan, generasi millenial di Kotabaru turut serta mengimplementasikan ideologi Pancasila sebagai landasan berbangsa.

“Alhamdulillah, pelaksanaan ini berjalan lancar, sangat majemuk sekali dan banyak hal yang bisa diambil dari kegiatan tersebut terutama sisi dalam rangka mengantisipasi adanya ketegangan, perpecahan hingga peperangan. Serta menumbuhkan sikap toleransi kepada sesama umat beragama,” ujarnya usai kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) di Desa Sigam, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Selasa (24/5) siang.

Sedangkan wawasan kebangsaan, menurutnya, merupakan kekuatan dalam menumbuhkan sikap integritas bela negara dengan tidak mudah terhasut paham radikalisme.

“Tentu kita menyadari bahwa mereka (generasi muda) adalah calon penerus bangsa yang membangun negara ini. Bahkan, akan menjadi pemimpin daerah nantinya,” harap Wakil Ketua Fraksi Golkar di DPRD Kalsel.

Untuk memupuk rasa cinta tanah air, lanjut Yani Helmi, empat pilar Pancasila berbangsa dan bernegara tentunya perlu dipahami secara cermat dan baik asal hal tersebut tidak keluar dari konteks yang dimaksud.

“Maka dari itu, materi yang disampaikan benar-benar dipahami betul. Sehingga, paham radikalisme dapat dicegah apalagi perkembangan dunia digital sudah semakin meluas artinya perlu saring benar-benar agar tidak mudah terpengaruh,” jelasnya.

Dari konsep bela negara, politisi partai Golkar ini mencontohkan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bisa menjadi generasi penerus bangsa, salah satunya tidak mudah terintimidasi serta terprovokasi yang terbukti dapat mengancam negara.

“Jelas sekali, materi yang disampaikan. Dari seluruh rangkaian tadi tujuan utama wasbang adalah menumbuh kembangkan sikap tanah air dan menangkal radikalisme,” tegas paman Yani (sapaan akrab).

Kegiatan yang mayoritas tidak hanya dihadiri masyarakat Desa Sigam itu, ternyata juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel ini. Karena acara tersebut diikuti sejumlah peserta didik yang berinisiatif hadir di lokasi.

“Justru tidak hanya masyarakat saja mendapatkan materi ini, peserta didik pun berhak dan ini sebagai pembelajaran atau wawasan mereka agar ke depan mampu memperkuat ideologi NKRI,” ucapnya.

Harapan yang diinginkannya saat ini adalah kaum millenial di Kotabaru yang merupakan satu kesatuan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dapat mengaplikasikan serta memupuk kebersamaan agar tetap memiliki tolerasi antar umat beragama.

“Tidak hanya itu, cinta akan budaya kita sendiri dan menghargai bahasa mana pun di Indonesia itu sebagai bentuk bukti nyata terhadap toleransi agar memperkokoh satu kesatuan di negara ini,” ungkap legislatif Dapil VI Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru itu.

Sebagai wakil rakyat di DPRD Kalsel, ia menekankan, agar nilai-nilai yang terkandung dalam landasan Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dapat terserap baik agar kekokohan idealisme diri terhadap cinta negara mampu tercipta kuat.

“Saya berharap generasi muda lebih mengerti lagi bagaimana cara kita menjaga NKRI supaya jangan terpecah belah. Nah, itu saja keinginan kami di DPRD Kalsel,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Fahruddin, saat diundang dalam acara Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan tersebut turut mengapresiasi karena dapat menumbuhkan sikap bela negara serta memupuk tinggi toleransi. 

“Kami berterima kasih sekali. Karena ini masih diperlukan oleh peserta didik dalam mengemban pendidikan. Terutama, materi ideologi Pancasila dan wawasan Kebangsaan sangat dibutuhkan tidak hanya sekolah tetapi masyarakat juga perlu memahami ini agar ke depan negara ini aman dari ancaman radikalisme,” paparnya. 

Di lokasi yang sama, Kepala SMA Negeri 1 Kotabaru, Umar Dani, menyebut, paham radikalisme dikalangan generasi muda cukup rentan terprovokasi bahkan dengan keberadaan teknologi gadget mampu mempengaruhi daya dan pola pikir mereka untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum.

“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini tentu akan memberikan wawasan serta bekal yang lebih kepada generasi muda terutama peserta didik kami. Sekarang ini banyak beredar paham radikalisme. Tentu, edukasi yang diberikan setidaknya mampu menekan ancaman tersebut,” ucapnya. (RHS/RDM