Pencegahan Stunting di Kalsel Menjadi Perhatian Khusus Komisi IV
Jakarta – Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mengalami masalah stunting yang cukup serius. Dijelaskan dari salah satu kutipan yang di ambil dari laman dinkes.kalselprov.go.id, menunjukkan bahwa pada awalnya di Tahun 2021 Stunting di Kalimantan Selatan Mencapai 30,0% dan di tahun 2022 mengalami penurunan 24,6%. Hal tersebut menjadi perhatian Komisi IV DPRD Prov. Kalsel dalam penurunan angka stunting di Bumi Lambung Mangkurat.
Pertemuan antara Komisi IV dengan PT. Adaro Foundation di Gedung Cyber 2 Tower, Jakarta Selatan. Kamis (30/3). Ketua Komisi IV M. Lutfi Syarifuddin dalam pertemuannya mengharapkan penurunan stunting bisa mencapai 14% ditahun 2024.
“Harapan kita untuk target kita untuk bisa di tahun depan itu mencapai sampai 14% penurunan stunting ini bisa tercapai dengan adanya mungkin peningkatan kinerja dan kerjasama setiap kabupaten kota dibantu dengan CSR, bukan hanya Adaro, kita harapkan dari beberapa perusahaan lain yang melakukan kegiatan usaha di Kalimantan Selatan. ” Ujarnya.
M. Lutfi Syarifuddin menerangkan bahwa saat ini keberhasilan stunting yang di yayasan PT. Adaro tidak hanya di Kabupaten Balangan dan Tabalong saja, tapi juga mencakup wilayah lain seperti Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar.
“Keberhasilan PT. Adaro dalam membantu kita, Provinsi Kalimantan Selatan menurunkan angka stunting yang cukup signifikan. Dalam kesempatan ini meminta PT. Adaro, dalam hal ini Yayasan Adaro, untuk kiranya bisa lagi menyebar, meluaskan lagi cakupan wilayah yang mungkin bisa diberikan bantuan dengan program-program yayasan, sehingga stunting ini bukan hanya di Balangan atau Tabalong, tapi juga mungkin bisa di kabupaten-kabupaten lain seperti Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar yang angka stuntingnya masih cukup tinggi. ” Terangnya.
Dilain sisi Okty Damayanti Divisional, CSR Head of Adaro Energy Tbk, bagi Adaro Corporate Social Responsibility (CSR) itu sangat penting baik saat berlangsungnya perusahaan maupun dimasa akan datang. Hal ini, penurunan stunting yang disampaikan oleh Presiden Pak Joko Widodo yang menargetkan turunnya stunting sampai ke 14% ditahun 2024.
“melihat itu maka Adaro tergerak untuk turut serta menjadi bagian dalam penurunan percepatan tersebut. Oleh karena itu salah satu program CSR kami adalah bagaimana Adaro dapat turut menurunkan percepatan stunting tersebut.” Katanya.
Okty Damayanti juga menyampaikan bahwa sangat memperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti DPRD, Pemerintah Daerah, dan kebijakan yang membuat percepatan stunting menjadi sukses dari tahun ke tahun.