Pembahasan Raperda Perternakan Berkelanjutan Mulai dilaksanakan
Jakarta – Menyikapi banyaknya aspirasi dari para perternak ayam potong di Kalimantan Selatan terhadap rendahnya harga ayam potong ditingkat perternak sehingga berdampak terhadap kelangsungan usaha perternakan tersebut maka DPRD Provinsi merancang sebuah peraturan daerah guna mengatasi permasalahan tersebut.
“Dibutuhkan suatu pengaturan ataupun regulasi yang berkaitan dengan sub sektor peternakan di daerah yang mampu memberikan kesimbangan antara harapan dari masyarakat dalam mendapatkan harga bahan pangan yang murah dengan keinginan dari para peternak untuk menjalankan kelangsungan usahanya secara berkesinambungan tanpa terdampak dari fluktuasi harga,” ungkap Ketua Pansus Raperda Imam Suprastowo pada saat melaksanakan konsultasi kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Jumat, (28/2).
Selain itu di susunnya Raperda tersebut juga dalam rangka mengantisipasi Provinsi Kalimantan Selatan sebagai daerah penyangga ibukota negara yang tentunya kebutuhan akan pangan asal hewani semakin besar, sehingga perlu diatur mengenai keberlanjutan terhadap keberadaan peternakan di Provinsi Kalimantan Selatan melalui suatu regulasi yang mencakup seluruh kebutuhan daerah baik dalam mengakomodasi keinginan dari masyarakat maupun pengaturan secara komprehensip dari sektor hulu sampai dengan hilirnya agar ketersediaan terhadap pangan hewani dapat terpenuhi secara berkesinambungan.
Dilain pihak, Kepala Sub Direktorat Standarisasi Mutu Ternak M. Imron, SP, M. Si Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI sangat mengapresiasi upaya dari pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk membentuk suatu regulasi di bidang peternakan yang menjadi payung hukum bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan keberlangsungan peternakan serta dalam hal memberi kesejahteraan bagi para peternak di Kalimantan selatan, “kami apresiasi atas langkah baik yang dilakukan DPRD kalsel yang memperhatikan kelangsungan perternakan yang ada di Kalsel,” katanya. (dnr)