Milenial Kurang Minat Jadi Petani, Pansus II DPRD: Ancaman Bagi Negara Agraris
Banjarmasin – Berkurangnya minat kaum muda untuk menjadi petani, menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal tersebut, dianggap Wakil Rakyat “Rumah Banjar” sebagai sebuah ancaman besar bagi Indonesia yang notabene merupakan negara agraris.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Khusus (Pansus) II Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah 2022, Imam Suprastowo pada rapat finaisasi pembahasan LKPj bidang Ekonomi dan Keuangan bersama SKPD terkait, Selasa (2/5) siang.
Hal tersebut tertuang pada draf rekomendasi Pansus II, pada sektor pertanian, peternakan dan ketahanan pangan. Dalam draf tersebut, regenerasi petani sangat ditekankan agar terjadi kesinambungan dan terjadi inovasi oleh para petani milenial sehingga potensi hasil panen bisa dimaksimalkan.
Diperkirakan, ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang tertarik dalam dunia pertanian. Di antaranya yakni, dianggap ketinggalan zaman, penuh risiko, tidak ada pengembangan karier, tidak tersedianya lahan dan lain sebagainya. Karenanya, banyak lulusan sarjana pertanian yang memilih untuk bekerja di luar disiplin ilmu yang telah ia tempuh.
Dengan itu, Imam Suprastowo berharap nantinya rekomendasi atau hasil-hasil yang ditelurkan oleh Pansus II dapat ditindaklanjuti, sehingga segala program yang dijalankan betul-betul menjadi sebuah solusi dari permasalahan dan tantangan yang ada.
“Harapan kita, tindak lanjut dari pansus itu ada dan betul-betul dijalankan, sebagai perbaikan-perbaikan untuk ke depannya,” ucap politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dengan penuh harap.