Berita DewanBerita UmumKomisiRapat

Komisi IV Sharing bersama BEM FISIP ULM Upaya Gerakkan Generasi Penerus Bangsa

Banjarmasin – Komisi IV Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terima Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung mangkurat (ULM) dalam rangka Sharing tugas dan fungsi DPRD. Rabu (27/09) siang.

Bertempat di ruang rapat Komisi IV Ketua rombongan FISIP ULM Muhammad Hegel, menerangkan tujuannya membawa adik-adik Mahasiswa adalah untuk mempertanyakan terkait hal apa, kontribusi dan implementasi apa yang sudah dibawakan oleh komisi IV terkait pendidikan.

“Mengangkat tema akselerasi intelektual menuju Mahasiswa interaktif dan incredibel yang artinya percepatan intelektual, karena kan kita tahun ini kita akan menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) dan ULM itu harus menjadi kader-kader intelektual di banua sendiri, jangan sampai yang ada ditanah Kalsel itu sendiri malah mundur yang seharusnya IKN menjadi harapan besar untuk warga kalsel, engan demikian Akselerasi Intelektual ini membawa adik-adik Mahasiswa untuk melihat potensi pendidikan yang ada di Kalsel, bagaimana percepatan teknologi yang ada di Kalsel, ” Ujarnya.

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Komisi IV Gina Mariati menerangkan bagaimana fungsi, kontribusi dan apa yang sudah dilakukan oleh Komisi IV tentang pendidikan.

“Tugas utama dewan adalah mengawasi, apa yang diawasi itu adalah pemerintah, jadi selain mengawasi kami juga berhak mengatur Anggaran dan juga legasi, yaitu mengatur penyusunan peraturan yang ada di Kalsel, ” Ucap Gina.

Lebih lanjut Wakil Rakyat asal fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) itu menyarankan, ketika sudah lulus sekolah ambil pengalaman itu diluar daerah, untuk bisa lebih mandiri dan nantinya ketika kembali ke daerah itu bisa mengembangkan daerahnya.

“intinya kami di komisi IV berusaha semaksimal mungkin, untuk pendidikan di kalimantan selatan, yang mana kami mengajukan 20% dari anggaran pemerintah itu harus tetap pendidikan, itu yang masih kami kejar. Di dewan itu ada namanya Badan Anggaran, kebetulan saya dan Pa Firman Yusi di Badan Anggaran kami masih berjuang untuk bisa anggaran pendidikan 20% itu terpenuhi. ”