Komisi IV Dorong Peremajaan Fasilitas Belajar di BLK Kalsel
Banjarmasin – Kondisi tenaga kerja yang cukup memprihatinkan menjadi sorotan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Disampaikan Ketua Komisi IV, M. Lutfi Syaifuddin kaum buruh cukup mendominasi di Banua. Ini salah satunya dikarenakan pencari kerja yang memiliki keahlian, ditengarai belum mencakupi kebutuhan diseluruh Kalsel.
Hal ini disampaikannya disaat rapat bersama Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalsel (Disnatertrans) pada hari Rabu (18\10) Siang diruang rapat Komisi IV.
“Menurut data Pusat Statistik, tenaga kerja lulusan D3 keatas hanya mencapai 20 persen. Artinya kalsel bisa dikatakan darurat ketenagakerjaan karena 80 persenya ialah para buruh” ucap Bang Lutfi sapaan kesehariannya.
Dikatakan lutfi lebih lanjut, beberapa upaya dan masukan sudah diakomodir yang salah satunya pengoptimalan perda.
“Nanti kita akan revisi perdanya, kemudian kita akan tingkatkan program revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK). Bagaimanapun, BLK sebagai tupoksi. Karena yang sangat menentukan ini adalah pelatihannya. Harapannya bagaimana warga asli Banua bisa mengisi posisi strategis diperusahaan Kalsel. Ini makanya kedepannya akan kita dorong dengan perbanyak pelatihan-pelatihan,” tegas Politisi Gerinda ini.
Ia juga menambahkan, peremajaan alat praga di BLK yang keperuntukannya untuk para siswa maupun siswi, sudah saatnya untuk di perbaharui.
“ini sangat memprihatinkan. Bahkan ada alat peraga nya berumur lebih dari 15 tahun, atau mungkin lebih lama. Dan belum pernah ganti. Sehingga ditahun anggaran 2024 ini menjadi prioritas kami dan tidak bisa ditunda-tunda lagi,” tambahnya.
Tanggapi hal tersebut, Kadis Disnakertrans Irfan Sayuti, S.Sos., M.Si., sampaikan apresiasinya terhadap Komisi IV dan ia juga katakan bahwa berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan fasilitas di dalam BLK ini.
“Kami berterima kasih atas inisiatif Komisi IV untuk membuat perda ketengakerjaan ini. Salah satunya alokasi penganggaran tenaga kerja. Terkait wewenang, kami komitmen. Kami terus mencari terobosan-terobosan yang bisa mengoptimalkan kegiatan di BLK walaupun sekarang anggarannya masih belum ideal,” tutup Irfan.