Komisi II Ingin Kerjasama Yang Komprehensif Dengan Disperindag Jatim
Surabaya – Eratnya hubungan perdagangan antara Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang telah tercipta sejak dulu, mendorong Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel untuk mempererat hubungan kerjasama secara lebih intensif dan komprehensif.
Terlebih, saat ini Kalsel merupakan salah satu pintu gerbang menuju Ibukota Negara (IKN), diharapkan sekaligus mampu menjadi gerbang logistik yang bisa menyuplai segala kebutuhan pokok bagi IKN ke depan.
Wakil Ketua Komisi II H. Muhammad Yani Helmi, usai melakukan pertemuan dengan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Rabu (8/5) mengatakan, Kalsel sudah sejak dulu menjalin hubungan perdagangan dengan Jatim, baik hasil pertanian, peternakan, maupun kehutanan sebagai bahan baku industri.
“Kita inginkan ke depan, industri yang ada di Kalsel, didukung perdagangannya, kita inginkan bukan hanya bukan hanya hulu tapi hilir juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dan tentunya pendapatan masyarakat ”, ungkap pria yang akrab disapa Paman Yani.
“Kita berharap pertemuan ini tidak sekali karena kita ingin kerjasama yang komprehensif, apalagi kita sebagai pintu gerbang IKN ,maka penting sekali hubungan perdagangan ini kita bikin lebih mesra lagi”, ucap politisi Partai Golongan Karya (Golkar) yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kalsel periode 2024 – 2029 mendatang.
Selain itu, dia juga berharap, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih yang terletak di Kecamatan Pulau Laut Barat Kabupaten Kotabaru dapat segera terwujud. Konon katanya, bila peta dunia dilipat dua maka kita berada ditengah-tengah alur lalu lintas barang regional maupun internasional.
“Ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi perdagangan kita di Kalsel”, pungkasnya.
Kepala Disperindag Jatim, Dr. Iwan, S.Hut, MM, sangat menyambut baik maksud kedatangan Komisi II bersama mitra kerjanya Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel dan rombongan.
“Tadi kita sudah diskusi, ternyata kita defisit dari Kalsel. Ngirimnya sedikit, kiriman dari Kalsel lebih banyak. Salah satunya, batubara, kayu dan lainnya yang disini untuk bahan baku industri”, tuturnya seraya menjelaskan bahwa jumlah industri di Jatim sangat luar biasa ada sebanyak 843.000.
“Hubungan kerjasama antara Kalsel dengan Jatim ini sudah sangat terjaga, sudah sangat baik, sesuai arahan pimpinan. Dan mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi”, pungkas mantan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim.