Berita Umum

Jokowi tak Akomodasi AHY Arah Politik Demokrat Bisa Berubah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, arah politik Patai Demokrat kepada Joko Widodo (Jokowi) dapat berubah, jika tidak sesuai dengan harapan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, SBY secara implisit menginginkan agar Jokowi menggandeng Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019.

“Kemungkinan adalah akomodasi politik yang tidak atau belum sesuai dengan harapan. Per hari ini kalau menurut saya, aspirasinya pak SBY itu masih sangat tinggi, yaitu ingin supaya Agus digandeng sebagai wakil,” kata Qodari, Senin (12/3).

Ia mengatakan, dengan istilah ‘bersama kita memajukan Capres dan Cawapres’, hal itu memberikan kesan implisit SBY sebagai Ketum untuk menggandengkan Agus Harimurti dengan Jokowi. “Nah calonnya kan udahjelas. Kita lihat dalam berbagai forum Partai Demokrat sekarang, Putra Mahkota Partai Demokrat itu kelihatannya ada di Agus Harimurti Yudhoyono,” ujar Qodari.

Qodari menyebut, bila SBY memiliki keinginan khusus tersebut, arah politik dari Partai Demokrat akan berubah. “Bisa belok itu arah politiknya,” ucapnya.

Namun, ia memperkirakan SBY dapat bercermin dari pengalamannya pada saat dia mencari calon wakil presiden pada Pilpres 2009 lalu. Pada saat itu, tak mudah menggandeng calon wakil presiden dari partai politik. Sehingga, menurutnya, porsi yang tepat dan terbaik bila Partai Demokrat terus merapat kepada Jokowi adalah penempatan pada jajaran kabinet.

“Kalau Agus itu diakomodasi di kabinet, saya kira sudah merupakan porsi yang pas dan tepat bagi pembelajaran sekaligus pentas politik bagi AHY untuk masa depan politik pribadi maupun masa depan politik Partai Demokrat,” jelasnya.