Imam Suprastowo: Gawai Pintar Salah Satu Pintu Masuk Paham Radikal
Banjarbaru – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, menggelar kegiatan sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ideologi Pancasila di Kota Banjarbaru pada Minggu, (04/02/24). Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pemuda serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap permasalahan radikalisme yang semakin marak belakangan ini. Dalam sosialisasi ini, fokus utama adalah mengajak kaum muda untuk tidak terbawa arus radikalisme melalui penggunaan gawai pintar.
Dalam sambutannya, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) itu menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa. Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena perkembangan teknologi yang semakin pesat dan sering kali disalahgunakan oleh oknum-oknum yang ingin menyebarkan paham radikalisme kepada generasi muda.
Pria kelahiran Bojonegoro, 19 Mei 1961 tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya gawai pintar dan akses mudah terhadap internet, kaum muda rentan untuk terpapar konten-konten negatif yang dapat merusak moralitas dan keberagaman bangsa. Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi ini, dirinya berharap dapat memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
“Hati-hati para ibu-ibu dan bapak-bapak yang memiliki anak, terlebih yang masih SMA dan duduk di bangku perkuliahan, mohon diperhatikan betul-betul dalam menggunakan HP. Sekarang, karena informasi itu begitu terbuka dan masif sekali, maka tidak jarang hal itu dijadikan sebagai pintu masuk paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa kita,” ujarnya tegas mewanti-wanti.
Para peserta sosialisasi pun sangat antusias dalam mendengarkan paparan dari Ketua Komisi yang mengurusi ekonomi dan keuangan tersebut. Mereka menyadari akan bahaya penyebaran paham-paham radikalisme serta dampak negatifnya pada generasi muda. Sebagai kaum muda yang cerdas dan inklusif, mereka berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menyebarkan semangat cinta tanah air serta menjaga kebhinekaan Indonesia.
Selain paparan materi dari Imam Suprastowo, kegiatan ini juga melibatkan diskusi interaktif antara peserta dengan narasumber. Hal ini bertujuan agar peserta dapat lebih memperdalam pemahaman tentang upaya pencegahan dampak negatif dari arus radikalisme serta bagaimana cara menjaga diri sendiri agar tidak termakan oleh propaganda-propaganda ekstremis melalui media digital.
Kegiatan sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ideologi Pancasila ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi kaum muda untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta membantu mereka dalam mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah masuknya paham-paham radikalisme melalui penggunaan gawai pintar.