Berita DewanBerita UmumPimpinan DewanWasbang

Hj. Mariana Sosialisasikan Ideologi Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Pelaihari – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj. Mariana, S. AB, MM menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) bertempat di Balai Desa Liang Anggang, jumat (8/4).

Berdasarkan pasal 108 Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu kewajiban DPRD memegang teguh dan mengamalkan pancasila serta kewajiban untuk mempertahankan NKRI.

Kali ini sosialisasi yang dilakukan Srikandi dari Partai Gerindra ini didampingi oleh Kepala Desa Liang Anggang Sukimna dan Kepala Dinas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tanah Laut (Tala) Drs. H.Rudi Ismanto M. Si, serta masyarakat setempat, dalam sambutannya Hj. Mariana berterima kasih sudah disambut baik dan difasilitasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala Desa Liang Anggang sudah memfasilitasi kegiatan hari ini, kegiatan Sosialisasi Pembinaaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dengan tema yang saya ambil tentang “Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa” ini merupakan program kami di DPRD Provinsi Kalsel yang di adakan setiap satu bulan sekali,”haturnya.

Dalam hal ini Kepala Desa Lianganggang Sukimna menyambut baik kedatangan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel yang mana kegiatan tersebut sangat mengapresiasi dan juga bisa menjadi manfaat bagi masyarakat Kabupaten Tala.

“Semoga silaturahmi ini bisa terus berjalan serta kegiatan sosialisasi pancasila sebagai pemersatu bangsa ini bisa sebagai landasan hidup dan juga pedoman hidup kita sehingga sudah seharusnya kita kembali ke norma-norma yang ada,”ucapnya.

Sementara itu, Rudi juga memberikan pendapatnya mengenai ideologi pancasila yang merupakan pancasila sebagai dasar negara dan sumber hukum yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita mulai sadar apabila pengamalan pancasila tidak didorongkan lagi itu akan menjadi sasaran empuk bagi munculnya ajaran yang bertentangan dengan bangsa indonesia yaitu komunis, karena memang ajaran komunis ini tidak secara langsung kita rasakan, tapi bisa kita lihat contohnya dengan mengadu domba antara suku, agama dan ras,”jelasnya.