Berita DewanBerita Umum

DPRD Kalsel Temui Massa Aksi Unjuk Rasa dari BEM SI

Banjarmasin – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) temui aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Rabu, (1/3) siang.

Mahasiswa dari berbagai warna jas almamater tersebut menyuarakan sejumlah apsirasi. Di antaranya yakni terkait isu Kita Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), keberatan atas wacana masa jabatan kepala desa selama 9 tahun, isu pendidikan, pembangunan jalan Km 171 Satui dan lain sebagainya.

Massa aksi unjuk rasa ditemui langsung oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, M. Yani Helmi, dan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, H. Gusti Abidinsyah, S.Sos., M.M. dengan didampingi Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel, Muhamad Jaini, S.E., M.A.P.

Peserta aksi berganti-gantian berorasi menyapaikan aspirasi dan tuntutannya. Meski sempat diguyur hujan, proses tuang-serap aspirasi tetap dilaksanakan. Aksi unjuk rasa pun berjalan secara kondusif.

Terkait pembangunan jalan di Satui Kabupaten Tanah Bumbu, sekretaris komisi III yang membidangi pembangunan dan infrastruktur memberi keterangan bahwa saat ini sudah mendapat respon dari Kementerian PUPR dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

“Alhamdulillah, mereka tinggal menunggu Detail Engineering Design (DED). Kalau sudah DED desainnya sudah keluar, insya Allah akan segera dilaksanakan, sementara ini kita menunggu dulu,” ujar H. Gusti Abidinsyah.

Kemudian, terkait wacana masa jabatan kepala desa selama 9 tahun, H. Gusti Abidinsyah mengatakan bahwa akan memperdalam dahulu tentang hal ini ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan Dewan perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI).

Untuk isu pendidikan, M. Yani Helmi atau yang akrab disapa Paman Yani tersebut memang mengakui bahwa ada beberapa sekolah yang menurutnya tidak layak sebagai tempat proses belajar mengajar.

“Saya akui di daerah pemilihan kami di Tanah Bumbu dan Kotabaru memang betul bahwa ada sekolah-sekolah yang tidak layak. Ada yang dinding dan atapnya terpal, kami sudah temukan itu di Gunung Calang Kotabaru,” ungkap Paman Yani.

Ia juga mengatakan telah mendorong Dinas Pendidikan agar segera dibangunkan sekolah yang memadai. Tambah Paman Yani, tidak perlu mewah yang penting dibikinkan bangunan sekolah yang layak.