54 Anggota Dewan Kalsel Reses ke Berbagai Daerah
54 Anggota Dewan Kalsel Reses ke Berbagai Daerah
Banjarmasin,
Memperoleh waktu masa reses pada Bulan Februari ini, sebanyak 54 wakil rakyat di DPRD Kalsel, tak mau menyianyikan kesempatan berharga itu untuk mengunjungi konstituen di daerah pemilihan masing-masing guna menyerap aspirasi arus bawah.
Dari sejumlah anggota dewan diatas, diantaranya HM Lutfi Syaifuddin, yang belum lama tadi melakukan tatap muka dengan masyarakat Daerah pemilihan (Dapil) I di tiga Kelurahan Kota Banjarmasin.
Dari pertemuan saat reses, persoalan paling banyak yang dkeluhkan masyarakat adalah soal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, beberapa pekan sempat membuat masyakat pusing dan kelabakan akibat langka dan harga meroket.
“Kemaren kita reses di tiga kelurahan yakni kelurahan Keramat, Kelurahan Pangeran dan Kelurahan Kelayan Timur. Semuanya mengeluhkan soal elpiji 3 kg,” ujar Lutfi Saifuddin, digedung dewan, Rabu (28/2).
Berdasarkan keluhan masyarakat tersebut akan menjadi masukan untuk selanjutnya dicari solusi agar persoalan gas elpiji ini bisa stabil tanpa gejolak.
“Kita di dewan akan cari solusi terkait gas elpiji ini,” kata Politis Partai Gerindra ini.
Selain Lutfi, rekan sesamanya didewan yaitu, Fikri yang berasal dar Fraksi Partai Demokrat di DPRD setepat juga turun lapangan melaksanakan reses di Kelurahan Alalak Utara dan Alalak Selatan Kecamatan Banjarmasin Utara.
Menurut dia, persolan serupa juga ditemukan saat melakukan tata muka dengan masyarakat disana.
Dampak dari langkanya gas elpiji 3 kilogram ini, menyebabkan, banyak usaha rumahan milik masyarakat menjadi mati dan stagnan.
Berdasarkan penuturan beberapa warga yang ditemuinya, selain langka, harga pun turut meroket hingga mencapai Rp 30 hingga 40 ribu pertabung.
Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di Kalsel sesuai Keputusan Gubernur Kalsel No 188.44/047/KUM/2015 tentang penetapan harga eceran tertinggi Elpiji tabung 3 kilogram 17.500 rupiah.
Karenanya Fikri menegasakan ,jika ditemukan pangkalan menjual diatas HET maka pertamina tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas hingga pemutusan hubungan usaha (PHU).
Sebelumnya Pada Senin, (26/2) tadi Komisi II DPRD Kalsel, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salahsatu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) PT Jambo Mutiara Permata (JMP), Jalan Gubernur Subarjo Lingkar Selatan KM 11, Banjarmasin Selatan. SPBE tersebut adalah salah satu penyulpai elpiji 3 Kg di kota seribu sungai ini.
Manager SPBE, PT Jambo Mutiara Permata (JMP) M Ghani mengatakan dalam sehari ada 40 truk pengangkut elpiji 3 kg yang bolak – balik ke SPBE untuk mengangkut tabung – tabung berisi gas sejumlah agen di Banjarmasin.
Menurtnya sejak Senin ada peningkatan pengisian dari hari biasanya 60 Metrik Ton (MT) perhari menjadi 65 MT perhari atau sekitar 22.400 tabung per hari, Peningkatan itu sengaja dilakukan untuk menstabilkan kelangkaan elpiji 3 kg tersebut. (*)